Teruslah bergerak seperti jantung. Tak butuh disebut-sebut, tak butuh dipuji-puji, dan tak butuh disaksikan. Terus bergerak, terus bergerak dan terus bergerak. Hingga Allah sendiri yang memutuskan kapan harus berhenti.
“Apa yang kau tangkap dari suara hujan Dari daun-daun bugenvil yang teratur mengetuk jendel. Apakah yang kau tangkap dari bau tanah Dari ricik air yang turun di selokan” ― Sapardi Djoko Damono