Petang-petang begini mahu tenang-tenang dahulu sebelum menyambung kembali pembacaan. Justeru, suka-suka mahu kongsi di sini, sembang-sembang berisi penuh bijaksana antara Abu Qubaisy dan murid-muridnya,
"JANGANLAH kalian beribadat karena menginginkan masuk surga. Dan jangan pula kalian beribadat karena menghindari neraka," kata Abu Qubaisy membuat beberapa muridnya terhenyak kaget.
Ketika membuka majelis taklimnya sore itu, guru besar yang disegani tersebut bukan menyampaikan kata pembuka, tetapi langsung menyilakan murid-muridnya mengajukan masalah atau topik yang mereka inginkan dibahas di majelis itu. Salah seorang dari mereka kemudian bertanya mengapa beribadat itu sering terasa berat. Untuk itulah guru besar tersebut memberikan jawaban yang membuat sebagian besar muridnya terhenyak kaget.
"Tapi bukankah Allah yang Maha Pemurah itu menyediakan surga untuk orang-orang yang beribadat dengan baik, Tuan?" tanya murid lain dengan kalimat mengandung sanggahan.
"Benar. Tetapi bila Dia yang Mahakuasa itu memasukkan orang-orang yang beribadat ke dalam neraka, ke mana dan kepada siapa orang dapat memprotes?" ujar Abu Qubaisy dengan kalimat yang kembali mengagetkan beberapa muridnya.
"Karena itu lakukanlah ibadat dengan niat memenuhi perintah-Nya saja. Dengan niat mendekatkan diri kepada-Nya. Bukankah sufi besar Al-Adawiyah berdoa agar Allah tidak masukkannya ke dalam surga bila ibadatnya dengan tujuan itu. Kata Al-Adawiyah, dia beribadat kepada Allah karena cinta. Ketahuilah Allah mencintai orang yang mencintai-Nya, dan para pencinta akan memberikan apa pun miliknya untuk yang dicintainya," kata mahaguru yang luas ilmunya itu sambil senyum.
"Lalu apa pula salahnya bila seseorang beribadat dengan maksud agar tidak dimasukkan ke dalam neraka?" tanya murid lain dengan rasa ingin tahu yang besar.
"Orang yang beribadat karena menginginkan surga, pasti takkan beribadat bila tidak ada surga. Demikian pula dengan yang takut kepada neraka, takkan beribadat bila neraka tidak ada. Padahal Allah Swt menyatakan Dia tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk mengabdi kepada-Nya," kata Abu Qubaisy seraya mengakhiri taklim. Murid-murid yang mendengarnya pun mengangguk-angguk paham.
Yuk, kita kejar redha Allah!
******
Kira-kira pitih, kenapa macam tinggal sedikit sahaja ni, rasa macam baru semalam je bawa keluar. Haih, dunia, dunia. USD jatuh, Euro jatuh. Hurm...
Ada kaitan... kot? Entah.
Menghitung hari,
10 buah bicara:
teringat ada sorang ukhti cakap, ingat nak dapat syurga tu senang ke?
Tak senang, susah, susah tapi kalau yang perempuaan,
Daripada Anas, Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud: “Apabila seorang perempuan mendirikan sembahyang lima waktu, berpuasa sebulan (Ramadhan), menjaga kehormatan dan taat kepada suami, dia akan disuruh memasuki syurga melalui mana-mana pintu yang dia sukai.” (Hadis Riwayat Ahmad)
Ini pun tak senang sebenarnya, memang kena hadirkan ikhlas dahulu. InshaAllah. =)
Indah dipandang, dipuja orang, namun tak membiarkan diri disentuh sebarang, begitu?
=)
Tak lama akak ni rasanya.
Ha.
Eh, jangan buat tanggapan awal. Ya.
Tapi, mendoakan tak salah.
=)
sebab tu agaknya saya jadi jatuh hati pada tulip, ada aura 'kerendahan diri'..tetapi.. kalau tidak ternampakkan langsung?bagaimana ya? macam kurang adil pada mawar pula.( terbatuk-batuk mawar kat luar tu kita mengumpat pasal dia.=) )
dan juga, kita tidak lupa, sisi-sisi perumpamaan dari pemerhatian yang kita buat tidak pernah sempurna. Sentiasa ada sudut pandang berbeza. Kita sendiri, esok, mungkin sudah berbeza pandangan dengan 'kita' hari ini. Setuju tidak? (eh,eh, sembang kat sini pula. )
Nampak... guna mata hati, semua boleh nampak. =)
Haip. Benar, terpengaruh dengan banyak perubahan sekeliling (sumber maklumat pelbagai - dulu kata lain, kini kata lain) Macam kini, dulu suka sangat mawar. Sekarang, sebab mawar selalu dipuja orang, terus tukar selera kepada bunga lain. Ahaks. Walaubagaimanapun, bunga mawar tetap bunga paling mahal di kedai bunga. Haih. (Usha-usha untuk hari graduasi) Eh, kenapa bila hari graduasi orang suka bagi bunga? Mahu sebuah persepsi baru untuk hari graduasi.
(Takpelah, sila-sila, nama entri pun sambil-sambil cicah biskut dalam teh)
Ya.Ya. Mata hati sang jauhari tentunya.
sebut hari graduasi, selalu kagum dengan mereka( with akak included). for what they've been thru to stand on this day.
Bunga?entah..semacam boleh jadi ironi pula, sebab bunga pasti layu.
Persepsi baru? kita cuba. =)
Ha.
Riang bagai sebenarnya bila nilai matawang jatuh ni.Masa inilah kad bank bergerak aktif. Keluar sekalian bagai, sembunyi di celah2 baju almari. haha. Tapi benar, seperti air lajunya duit ini menghilang. Entah pada apa jari ini patut ditunding, pada hati yang 'pemurah' pada nafsu atau pada akal yang 'berat' pada ilmu.
Yup, sebab itulah. Dan bunga, bukan sesuatu yang boleh dibawa pulang ke tanah air sebagai kenangan, oh. Begitu. Ha.
Sembunyi di celah-celah baju almari? Ah, sungguh.
Entah mahu salahkan apa, taraf nilai kehidupan makin meningkat - keluarkan duit untuk sekadar keperluan asasi pun terasa bagai berbelanja mewah di hari raya. Hilang lesap pantas begitu sahaja bagai bermain silap mata. Sekejap ada, sekejap tiada. Tetapi menanti ada, Tuhan sahaja yang tahu betapa sukarnya. Sungguh, hamba yang amat-amat kurang bersyukur diriku ini. Haih.
Post a Comment
Assalamualaikum teman-teman, terima kasih kerana sudi meninggalkan jejak bicara kamu, sekurang-kurang kalian telah hadir menceriakan hari-hari saya di persimpangan ini. Jazakumullah!!